Sebuah studi terbaru menemukan bahwa seseorang bisa mudah marah atau tidak tergantung pada gennya. Isolasi gen yang disebut DARPP-32 membantu menjelaskan mengapa ada orang yang mudah marah akibat provokasi, sementara yang lain masih bisa tetap tenang.
Lebih dari 800 orang diminta mengisi kuesioner yang dirancang untuk mempelajari bagaimana mereka menangani kemarahan.
Ada tiga versi gen yang mempengaruhi kemarahan, yaitu “TT”, “TC”, dan “CC”. Biasanya, orang yang memiliki gen versi “TT” atau “TC” kemarahannya lebih signifikan dibanding orang yang memiliki gen versi “CC”.
Penelitian dari Universitas Bonn menemukan bahwa orang yang warna abu-abu di amigladanya tidak banyak, yakni bagian otak yang membantu menjaga emosi agar tetap seimbang, kemarahannya lebih besar.
“Dengan kata lain, mereka tidak mampu mengendalikan perasaan mereka,” kata Martin Reuter, peneliti yang termasuk dalam kategori “TC”.
“Saya bukan pemarah tapi saya bisa marah jika itu sangat penting,” kata Martin.
Versi TT dan TC lebih umum dalam populasi Barat. Penelitian menunjukkan bahwa demonstrasi kemarahan dapat membantu orang untuk lebih maju dalam hidupnya.
Awal tahun ini dilaporkan bahwa menunjukkan kemarahan daripada menekan emosi merupakan kunci sukses untuk kehidupan pribadi.
Laporan dalam jurnal Behavioural Brain Research menunjukkan bahwa genetika hanya mencapai sekitar setengah dari disposisi kita terhadap kemarahan, sementara DARPP-32 adalah salah satu dari beberapa gen yang terlibat.
Sumber: vivanews
Tags: emosi, gen
Halaman
K@TEGORI
Aneh tapi Nyata
Anti Virus
Bola
Cheat
Driver Notebook
EBOOK
Facebook
Fenomena
GAME
Hacking
Hacking Tutorial
Hardware
internet
Jaringan
Keluarga
Kode-Kode Rahasia Ponsel
Manifestasi Hacker
Mobile
Mp3 dan Software Islam's
NETWORKING
NINJA SAGA
perbaikan-komputer
Printer
RECOVERY
SEANDAINYA
Security Tools
Sharing Pengetahuan
SLANK abiss
software
TEKNOLOGI
tips
Tips Blogger
Tokoh
Trik
Trik Microsoft Office
UMUM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar