Seperti dikutip dari laman stasiun televisi CNN, kesimpulan para peneliti ini tercapai melalui pengukuran satelit yang diambil sebelum dan sesudah gempa pada 27 Februari tersebut oleh tim dari Ohio State University, University of Hawaii, University of Memphis, dan California Institute of Technology, serta berbagai lembaga di Amerika Selatan.
Gempa dahsyat seperti yang mengguncang wilayah Maule di Chile, memindahkan sejumlah besar batu dan mengubah distribusi massa planet. Saat distribusi massa berubah, tingkat rotasi planet berubah. Tingkat rotasi itu menentukan umur satu hari.
Meski gempa ini merupakan tragedi yang menewaskan ratusan warga Chile, para ilmuwan melihat kesempatan untuk memperoleh informasi berharga pasca gempa. “Gempa Maule menjadi salah satu, kalau tidak paling penting, gempa bumi yang bagus untuk dipelajari,” kata Ben Brooks dari School of Ocean and Earth Science and Technology, University of Hawaii. “Sekarang kita punya instrumen modern dan tepat untuk mengevaluasi peristiwa ini.”
Sumber: vivanews
Tags: Chile, Gempa bumi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar